Magetan.kabarberitanews.com – Bati TUUD Koramil 0804/01 Magetan, Kodim 0804/Magetan Pelda Andyk Ramadana menghadiri sekaligus memberikan penyuluhan tentang Self Harm dan kegiatan Skrening Kesehatan kepada siswa siswi SMPN 3 Magetan bertempat di SMP Negeri 3 Magetan Jl. Ahmad Yani No. 30 Kelurahan Kepolorejo, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan. Senin (20/11/2023)
Pelda Andyk Ramadana menjelaskan perilaku Self Harm atau menyayat tangan menggunakan silet, selain trend di media sosial, faktor lingkungan dan krisis identitas menjadi latar belakang atas aksi yang dilakukan para pelajar tersebut, “ujarnya”.
Oleh karena itu Pelda Andyk Ramadana menghimbau, agar orang tua maupun lingkungan sekitar individu dengan kecenderungan perilaku self harm harus aware dan betul betul mengenali gejala self harm yang dialami remaja, hal yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu secara verbal lebih banyak diam, tidak mampu mengungkapkan perasaan, mengungkapkan tentang keputusasaan dan ketidakberdayaan, menunjukkan perilaku sulit menjalin hubungan dengan orang lain, perilaku dan emosi yang berubah dengan cepat dan impulsif, intens, dan tidak terduga melukai diri dengan sengaja.
Jelas Pelda Andyk, Hal sederhana yang bisa dilakukan anggota keluarga, khususnya orangtua jika mendapati anak atau orang terdekat menunjukkan gejala atau perilaku self harm maka harus dirangkul, dengan memberikan perhatian, memberikan kesempatan pada anak untuk mengungkapkan perasaannya, berusaha untuk tidak menghakimi apa yang anak lakukan, meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan positif bersama, mencoba mencari informasi terkait perilaku self harm agar mendapatkan panduan penanganan yang tepat.
“Jangan membiarkan yang bersangkutan mengurung diri, sediakan lingkungan yang aman dan nyaman, bekerjasama dengan sekolah atau support system lain disekitar individu dan menanamkan nilai-nilai keagamaan yang cukup,”jelasnya.
Menurutnya, lingkungan sekolah dapat membantu menangani masalah self harm dengan membangun hubungan yang positif antara guru, staf sekolah dan murid, guru harus memiliki kepedulian, kepekaan dan pemahaman yang baik terkait masalah kesehatan jiwa siswa.
“Perilaku self harm ini perlu diwaspadai karena tanpa disadari jika terus terjadi akan mengarah pada gangguan psikologis atau yang dikenal dengan perilaku Nonsuicidal Self Injury (NSSI),”pungkas Pelda Andyk Ramadana.(R 01)