PARANG MAGETAN — Guna mencegah penyakit DBD di Kelurahan Parang Babinsa Koramil 0804/04 Parang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Puskesmas Parang melaksanakan giat fogging di wilayah Kelurahan Parang Kecamatan Parang yang merupakan wilayah binaan Serda Rohadi, Jumat. (08/05/2020).
Kegiatan fogging ini menggunakan alat fogging dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, petugas fogging dari Puskesmas Parang serta Babinsa. Fogging difokuskan di Rt. 03/01 dan Rt. 04/01 Kelurahan Parang.
Adi Sunoto selaku ketua team fogging dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan mengatakan, Demam Berdarah Dengue (DPD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue yang penyebarannya melalui gigitan nyamuk Aides Aegypti. Oleh sebab itu langkah yang diambil oleh Dinas Kesehatan yang bekerjasama dengan perangkat desa serta Babinsa adalah melakukan tindakan pengasapan/fogging, dengan tujuan memutus siklus penyebarannya dan memberantas nyamuk tersebut agar tidak bisa berkembang biak lebih banyak,” ujarnya.
Sementara itu, Danramil 0804/04 Parang Kapten Inf Gunawan mengatakan, kegiatan fogging terhadap nyamuk DBD ini merupakan wujud kepedulian TNI terhadap masyarakat di wilayah Koramil 0804/04 Parang.
Lebih lanjut Danramil juga mengatakan, kegiatan fogging ini murni kegiatan teritorial kewilayahan yang sering dilaksanakan. Menurut beliau, setelah dilaksanakan giat fogging di wilayah Kelurahan Parang diharapkan Kelurahan Parang terbebas dari penyakit DBD. Masyarakat diharapkan selalu menjaga kebersihan lingkungan agar tidak memberi kesempatan bagi nyamuk untuk bersarang dan berkembang biak, dengan cara 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur),” tegas Kapten Gunawan.
Kepala Kelurahan Parang Ambarwati meyampaikan sangat terima kasih kepada anggota Koramil Parang yang telah bekerjasama dengan Puskesmas Parang, sehingga dapat melaksanakan Fogging di wilayah Kelurahan Parang sehingga dapat mengurangi dari nyamuk yang sangat berbahaya. Diharapkan kegiatan fogging ini bisa berkesinambungan sehingga Kelurahan Parang terbebas penyakit Demam Berdarah (DBD),” ulas Ambarwati.(R 04)
Komentar